Sabtu, 18 Oktober 2008

setengah nyawa saya hilang dibawa mereka pergi..

ay sakit.

So damn, huh?
Ay ngrasa pagi ini jadi begitu dingin. Menusuk. Dan.. semuanya ngebuat ay sakit. Luar-dalam.

Airmata ay ud abis untuk hari kemarin. Mungkin akan terganti di pagi ini. Dan berlanjut di malam nanti.

Katanya ay jangan ngeroko lagi karena masalah ini.. Kata yang lainnya (yang jauh di sana), dia tetap sanggup menjadi teman untuk berbagi sebatang nikotin bersama.. Haha. Gila.

Mereka adalah dua orang yang berbeda.
Rapih dan ceroboh
melankolis dan sanguinis
pendiam dan perusuh

Tapi mereka sama-sama rapuh.
Mereka sama-sama
cerewet.
Mereka sama-sama hancur.
Mereka sama-sama menggoda.
Mereka sama-sama membuat ay gila.

Mereka tidak datang bersamaan, sungguh.
Dia, pastinya, yang datang jauh lebih dahulu ke sini. Lalu dia menghilang dan bagai barang komplementer, yang satunya lagi datang. Mengisi kekosongan yang ada. Ketika si jauh sudah berikrar untuk takkan kembali, kalimat terakhirnya adalah ay harus jujur dengan perasaan ay sendiri. Minimal untuk saya sendiri..

Saya tidak mengerti.

Oh yeah. Saya mengerti. Baru lima hari. Merasa bodoh, tentunya.

Saya baru menyadari bahwa saya ada di puncak tebing. Saya sudah melihat pemandangan indah dari situ. Saya tau ini tempat terlarang. Bukan untuk saya. Dari dasar tebing padahal.. Saya sudah tau ada batasan..
Tapi saya pura-pura tidak melihat. Saya sudah terbiasa dengan tebing ini. Saya sudah menikmati luka dari semua batu-batu cadasnya. Gigitan-gigitan binatang liar di dalamnya. Dari dahulu.. Dan tidak akan pernah berhenti..

Tapi sekarang.. Saya sedang tergelincir. Karma. Memang tebing indah ini bukan untuk saya. Terlalu indah. Saat ini saya sedang ada dalam perjalanan untuk dihempaskan kuat-kuat ke dalam tanah. Mudah-mudahan saya kembali terbenam di tanah terdalam dan menunggu ada orang yang benar-benar pantas untuk menggali tanah dengan cucuran keringatnya sendiri dan mendapatkan saya utuh, untuknya.
Tidak terbagi.

Saya jatuh untuk Anda, yang jauh itu. Saya jatuh untuk Anda, yang dekat dan tidak saya sadari.

Kalian hanya dua pria sialan yang membuat saya jatuh cinta. Sejatuh-jatuhnya. Membuat saya sakit beberapa kali namun tak pernah sekalipun membuat saya jera.

Dan saya hanya seorang gadis bodoh yang tidak peka dan memiliki kelemahan untuk tidak mudah melepaskan sesuatu. Dan semua ini terlalu berat untuk saya, Tuhan..
Berikan saya yang lainnya untuk melupakan ini semua! Plis, Tuhan..

Sabtu pagi yang dingin. Saya baru mengambil selimut setelah semalaman ketiduran tanpa benda hangat ini. Saya masih tak mau beranjak. Untuk yang terakhir kali, Tuhan, saya ingin menikmati hangatnya. Berikan saya waktu dua hari untuk melupakan yang jauh itu. Berikan saya waktu maksimal tiga tahun untuk yang satunya..

Hahh. Mengapa kalian harus pergi di saat yang bersamaan sih?? Setelah semua yang saya lakukan untuk kalian?! Adakah imbalannya?? Saya memang si brengsek peminta-minta. Dan kalian adalah anjing yang memakan organ-organ tubuh si pengemis tanpa sisa.

Heh kau yang di sana, just believe that you are my brightest 'lil firefly.. It never change..

Tidak ada komentar: